AGEN JUDI KARTU - Cadas Pangeran yang begitu melekat di ingatan masyarakat sebagai nama dari salah satu jalan raya yang terkenal sangat angker. Cadas Pangeran sendiri merupakan bagian dari jalan raya antara Bandung-Cirebon. Dan masuk dalam jalur jalan raya pos antara Anyar-Panarukan.
Yang telah di bangun pada masa pemerintahan Herman Willem Daendels dan pada saat itu Daendels menjabat sebagai Gubenur Jendral Hindia Belanda. Nama Cada Pangeran sendiri pun muncul karena jalan raya tersebut di bangun dengan cara memahat batuan gunung berupa bukit yang cadas dan amat keras.
AGEN POKER - Bukan hanya itu saja ada sumber lain yang telah menuturkan kalau nama Cadas Pangeran itu di ambil dari peristiwa pemberontakan Cadas Pangeran. Nama tersebut juga adalah cerminan dari sikap dan watak keras alias Cadas dari Bupati Sumedang saat itu, Pangeran Kusumadina IX yang juga di kenal sebagai pangeran Kornel yang menyayangkan kekejaman dari Daendels kepada rakyatnya.
Jadi wajar saja kalau sang pemimpin sangat murka dan rakyatnya di kabarkan banyak yang mati akibat pembangunan jalan raya sepanjang tiga kilometer yang telah di bangun di tahun 1809 yang lalu. Rakyat yang mati itu bukan hanya puluhan saja tapi melainkan ratusan bakan ribuan pekerja paksa yang harus rela merenggang nyawa di sana.
BANDAR POKER - Ada yag terjatuh adan ada pula yang di mangsa oleh hewan buas karena pada saat itu lokasi pembuatan jalan raya Cadas Pangeran masih di kelilingi oleh hutan. Alat yang di gunakan para pekerja pun masih amat sangat sederhana. Kabarnya kalau mereka hanya menggunakan linggis untuk memahat bebatuan cadas tadi.
Karena itulah Pangeran Kornel memberikan perlawanan keras alias pemberontakan terhadap Herman Willem Daendels. Di kawasan jalan raya yang curam dan berkelok ini terdapat patung yang berdiri kokoh. Patung tersebut merupakan patung dari Pangeran Kornel yang menyalami sang Gubernur Jenderal menggunakan tangan kiri.
BANDAR DOMINO QQ - Sementara tangannya memegang keris pusaka. Daendels tentu terkejut akan perlawanan yang di lakukan sang Adipati untuk para rakyatnya. Pria yang menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda sejak tahun 1808 itu berjanji pada Pangeran Kornel kalau dirinya akan mengganti pekerja paksa dari kalangan rakyat Sumedang dengan tentara Zeni Belanda untuk melakukan pembangunan jalan.
Sementara rakyat Sumedang di tugaskan sebagai pekerja cadangan. Tapi hal tersebut hanyalah tipu muslihat dari Daendels saja. Dia malah membawa banyak tentara Belanda yang ditugaskan untuk melawan dan menghabisi Pangeran Kornel beserta rakyat yang memberontak. Akibat ketidaksiapan dan kekurangan senjata, pasukan sang Pangeran berhasil dilumpuhkan oleh Daendels dan para serdadu Belanda.
AGEN CEME - Menurut sang juru bicara dari jalan raya Cadas Pangeran ini mengatakan kalau jalan raya yang banyak di lalui kendaraan besar mau pun kecil itu bisa tetap berdiri dengan kokoh di lereng pegunungan karena adanya senjata berupa trisula yang di gunakan sebagai penyangga. Trisula tersebut di jaga oleh tiga wujud makhluk halus berupa siluman ular, kera dan harimau.
Konon katanya kalau ada orang yang angkuh atau sombong dan tidak mempercayai keberadaan mereka maka orang tersebut akan di datangi secara langsung oleh sang makhluk tidak kasat mata. Tentu saja tidak semua orang percaya akan hal ini dan ada pula yang menganggapnya sebagai mitos belaka.
BANDAR CEME - Tapi bagi masyarakat setempat dan sang juru kunci, tentu hal ini tampaknya bukan sekadar isapan jempol saja. Bukan hanya itu saja karena di salah satu bagian jalan raya Cadas Pangeran ada sebuah pipa yang terbuat dari kayu yang mengalirkan air bersih yang mengalir dari gunung tersebut bukanlah air biasa saja melainkan air yang sudah di keramatkan.
Dan kalau ada pengendara yang lewat itu harus mengklekson tiga kali dan membuang puntung rokok agar tidak di ganggu oleh makhluk yang tidak kasat mata. Terus di area sekitar jalan raya Cadas Pangeran ternyata ada beberapa makam dengan batu nisan tanpa nama. Makam-makam tersebut di yakini warga setempat merupakan tempat peristirahatan terakhir dari para pekerja paksa atau rodi pada masa Daendels memerintah dan membangun jalan raya Anyer-Panarukan.
0 Comments