AGEN JUDI KARTU - Kalian pasti tahu tentang sosok menyeramkan yang suka makan daging manusia dengan sebutannya zombie. Dalam karya-karya seni termasuk film dan karya satra, sosok zombie di jelaskan sebagai mayat yang bangkit dari kematian dan berjalan-jalan untuk mencari mangsa.
Ternyata legenda mayat berjalan ini tidak hanya ada di luar negeri tapi ternyata ada di indonesia lebih tepatnya ada di tanah Toraja. Legenda mayat berjalan ini di dalam ritual yang di sebut dengan Ma'nene. bagi masyarakat Toraja kalau kematian merupakan suatu hal yang sakral yang harus melalui prosesi yang benar sesuai dengan adat istiadat.
AGEN POKER - Bukan hanya itu saja karena proses pemakaman rambu solo yang di berlakukan saat penguburan jenazah yakni ada satu ritual lain yang juga menjadi aturan tidak tertulis. Bahkan dalam kehidupan ada toraja maka status berakhirnya pernikahan pasangan yang di tinggal mati hanya bisa di putuskan setelah ritual ini di laksanakan.
Contohnya kalau ada suami yang di tinggal mati oleh sang istri maka secara adat toraja itu status mereka masihlah suami istri yang sah. Dan ketika proses ritual Ma'nene selesai di lakukan oleh suami maka status sang suami berubah menjadi bujang dan di perbolehkan untuk menikah kembali. Ritual ini pun merupakan ritual yang di mana jasad orang yang telah meninggal akan di ambil dan akan di keluarkan dari tempat persemayamannya.
BANDAR POKER - Kemudian jasad orang itu akan di ganti busananya dengan busana yang baru. Ritual ini pun di percaya oleh orang-orang tanah toraja sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Dalam ritual Ma'nene ini maka jasad mereka yang sudah mati itu akan di rias dan akan di beri pakaian bagus.
Bukan hanya itu saja karena akan di kelilingi banyak sanak saudara dan handai taulan yang akan menyanyikan lagu adat ma'badong yang merupakan lagu dari sebuah gerak-gerakan dan nyanyian yang mengekspresikan kesedihan dan ratapan duka untuk sang mendiang. Selain itu di lantunkannya lagu ini bertujuan untuk memberikan semangat dan ketabahan bagi keluarga mendiang yang telah di tinggalkan.
BANDAR DOMINO QQ - Di tanah toraja, ritual Ma'nene ini di laksanakan sekali dalam setahun dan biasanya akan di hampir penghujung akhir tahun setelah bulan Agustus. Ritual ini akan di lakukan setiap tahun, bukan hanya sebagai bentuk pelestarian dan kecintaan mereka pada peninggalan leluhur.
Tapi orang-orang toraja banyak yang mempercaya kalau ritual ini merupakan amanat dari para leluhur yang harus di lakukan karena merupakan media perekat kekerabatan. Hal ini berkaitan erat dengan sejarah penduduk Toraja. Masyarakat Toraja sendiri sering menyebut diri mereka sebagai Maraya yang merupakan keturunan satu garis bangsawan yang di sebut dengan Sawerigading.
Mereka menetap di tanah Toraja dan menghasilkan keturunan orang-orang Toraja. Legenda inilah yang juga memberikan cara pemakaman jenazah yang berbeda. Karena leluhur mereka Ta’dung langit dan Dewi Bumi, mereka memiliki kepercayaan kalau seseorang yang telah meninggal tidak boleh dikuburkan didasar tanah.
AGEN CEME - Tapi di kuburkan di liang batu. Masyarakat Toraja percaya bila seseorang di kuburkan di tanah ketika meninggal maka akan berakibat buruk pada kesuburan bumi. Menurut beberapa sumber yang telah kami tanyai seputar ritual seram Ma’nene ini. Ternyata ada cerita asal muasal di berlakukannya ritual ini.
Tersebutlah di zaman dahulu ada seorang pemburu terkenal di tanah Toraja yang bernama Pong Rumasek. Dia adalah sosok pemburu hebat yang sanggup menjelajah hutan belantara ganas dan menakhlukkan banyak jenis hewan. Suatu ketika dia menjelajah lebih jauh hingga sampai di area belantara sebuah hutan pegunungan.
Dalam perjalanan berburunya kala itu, Pong Rumasek menemukan satu jasad seseorang. Raga yang sudah terlepas dari sukmanya itu tergolek dingin di tengah-tengah belantara luas pegunungan Balla. Bisa dikatakan jasad itu telah lama mati karena hanya bersisa tulang-belulang sahaja. Merasa iba Pong Rumasek kemudian membungkus tulang-belulang itu dan memindahkannya ketempat yang aman kemudian melanjutkan perburuannya.
BANDAR CEME - Setelah melakukan hal itu, banyak kejadian aneh terjadi kepada Pong Rumasek. Entah kenapa setiap kali Pong Rumasek menargetkan hewan buruan, dia bisa mendapatkannya dengan sangat mudah. Padahal dalam cerita kalau belantara Balla ini di kenal sebagai hutan yang ganas. Termasuk dalam mencari tanaman obat dan buah.
Bahkan ketika Pong Rumasek telah kembali ke rumahnya. Tumbuhan yang dia tanam bisa lebih cepat panen sebelum waktunya. Semenjak itu ketika Pong Rumasek pergi ke hutan untuk berburu. Acap kali dia bertemu dengan sesosok orang yang usut punya usut merupakan roh orang yang jasadnya telah dia rawat dahulu.
Bahkan sosok itu sering ikut membantu dalam perburuan yang dilakukan oleh Pong Rumasek. Dari kejadian mistis itu, Pong Rumasek mengambil kesimpulan kalau jenazah orang yang sudah mati harus di muliakan, walau pun hanya tersisa tulang-belulang saja. Setelah itu di Tanah Toraja di berlakukan ritual Ma’nene.
0 Comments