Poker Terpercaya - Buat para cowok pastinya ada yang sedang mengincar wanita cantik untuk di jadikan pacar atau kalian ada yang lagi PDKT dengan seorang wanita jelita karena jatuh cinta pada pandangan pertama. Jatuh cinta memang suatu hal fitrah manusia yang terkadang membuat kita lupa segalanya.
Cinta pula yang banyak membuat orang-orang menderita. Oleh karenanya banyak orang-orang tua sama memberikan semacam petuah agar kita bisa menelisik bebet, bibit dan bobot dari seseorang yang kita kencani. Kita harus mengetahui seluk beluknya sehingga kita tidak akan menyesal di kemudian hari.
Cinta pula yang banyak membuat orang-orang menderita. Oleh karenanya banyak orang-orang tua sama memberikan semacam petuah agar kita bisa menelisik bebet, bibit dan bobot dari seseorang yang kita kencani. Kita harus mengetahui seluk beluknya sehingga kita tidak akan menyesal di kemudian hari.
Poker Online - Cerita yang akan kami ceritakan ini berterkait dengan hal mencari jodoh. Para cowok perlu berhati-hati dalam memilih seorang wanita untuk dijadikan belahan jiwa. Terutama cek terlebih dahulu ciri-ciri fisiknya. Jangan-jangan wanita tersebut adalah perempuan pembawa kutukan yang dikenal dengan istilah Bahu Laweyan dalam banyak cerita mitos dan legenda di Jawa.
Kisah mitos tentang perempuan yang disebut Bahu Laweyan ini sebenarnya sudah termaktub dalam beberapa catatan dan perkamen kebudayaan Jawa Kuno. Salah satu perkamen yang memuat mitos ini adalah serat Witaradya yang di ciptakan oleh sang maestro Raden Ngabehi Ronggowarsito pada abad ke 19.
Dalam beberapa syair pujangga kenamaan dari tanah Jawa ini, sebutan Bahu Laweyan tertera beberapa kali. Alkisah asal usul dari cerita putri Bahu Laweyan ini sangat erat kaitannya dengan hari jumenengan rojo (penobatan sang raja) dari kerajaan Pengging Witaradya. Kisah ini merupakan satu bagian dari kisah perjalanan Prabu Kusumawicitra yang juga tertulis pada prosa Ranggawarsita.
Upacara sakral kenaikan takhta tersebut berlangsung dengan khidmat dan spesial. Hal ini karena tamu-tamu yang datang pada upacara tersebut bukan hanya kerabat dan teman dari sang raja dari bangsa manusia saja. Tapi ada pula mereka dari bangsa demit dan siluman yang juga hadir memeriahkan.
Agen Poker - Salah satu dari tamu kalangan dedemit dan bangsa lelembut tersebut tersebutlah satu penguasa kerajaan jin yang sakti bernama Gandarwa Kurawa. Sosoknya yang seram dan kekar tentu membuat banyak orang yang melihat akan merinding. Usut punya usut ternyata Gandarwa Kurawa jatuh hati kepada sosok putri dari sang raja Pengging Witaradya yang bernama Dewi Citrasari.
Dia kesengsem dengan sosoknya yang anggun. Walau pun cinta bersemi di hati Gandarwa, dia sadar kalau dirinya dan Dewi Citrasari merupakan mahluk yang hidup di dua dunia yang berbeda. Gandarwa Kurawa akhirnya memendam rasa cintanya kepada Dewi Citrasari dan memutuskan kembali ke tempat tinggalnya.
Tapi apa daya kalau Gandarwa ternyata telah jatuh terlalu dalam pada kecantikan dari Dewi Citrasari. Dia pun kemudian mengerahkan segenap kesaktiannya dan mempraktikkan semacam ilmu terlarang yang ditujukan kepada istrinya. Ilmu tersebut bisa membuat istrinya memiliki campuran jiwa iblis dan manusia dalam dirinya sehingga tampaklah dia bak seorang perempuan dari bangsa manusia.
Beberapa bulan berlalu setelah peristiwa itu terjadi. Seorang bayi perempuan terlahir dari rahim istri sang Gandarwa Kurawa. Bayi tersebut mirip seperti manusia secara umum. Hanya saja di bagian bahu kirinya ada sebuah tanda lahir semacam tompel sebesar ukuran koin. Itulah yang menjadi penanda keturunan-keturunan dari bayi perempuan tersebut sampai sekarang.
Agen Judi - Penanda yang itu pun di kenal dengan istilah Bahu Laweyan. Konon karena ilmu terlarang yang dilakukan oleh Gandarwa Kurawa tersebut telah melangkahi kodrat alam semesta. Akhirnya anak perempuan yang terlahir tersebut kemudian membawa semacam kutukan baik pada dirinya mau pun keturunan setelahnya.
Jadi perempuan bahu laweyan di percaya akan selalu gagal dalam berumah tangga dengan manusia. Hal ini karena sebenarnya sosok wanita bahu laweyan pada dasarnya adalah dari bangsa dedemit yang tidak seyogyanya menikah dengan bangsa manusia. Mereka yang merupakan perempuan bahu laweyan memiliki jiwa demit yang terkurung dalam sosok manusia.
Oleh karena itu manusia yang kemudian menikah dengannya akan mengalami nasib yang tragis. Yakni akan meninggal dengan cara tidak wajar. Itulah yang menjadikan banyak orang beranggapan kalau perempuan bahu laweyan adalah perempuan pembawa sial. Ironisnya lagi mereka bahkan tidak tahu kalau mereka membawa kutukan yang membunuh suami-suami mereka.
Karena mereka pada dasarnya terlahir dan tumbuh dewasa di dunia ini di dalam lingkungan manusia. Beberapa sumber lain mengatakan kalau sebenarnya bukan kutukan yang melekat kepada sosok perempuan bahu laweyan. Tapi sejatinya sosok mereka adalah wanita tercantik untuk para bangsa lelembut dan dedemit.
Sejak pertama kali lahir di dunia ini mereka sudah di taksir oleh para bangsa jin dan makhluk gaib. Sehingga ketika mereka menikah dengan manusia. Makhluk gaib yang notabene naksir kepada dirinya akan murka sampai akhirnya mencelakai pasangan dari perempuan bahu laweyan tersebut. Itulah kenapa suami-suami dari wanita bahu laweyan ini selalu mati dengan cara tidak wajar.
0 Comments